Majid Mustaki: Hentikan Saling Menjatuhkan, Fokus Benahi Sistem Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Majid Mustaki, Juru Bicara Forum Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kesehatan Gorontalo, menyampaikan kritik keras terkait polemik keterlambatan ambulans Puskesmas Sipatana. Kajian resmi Forum mengungkap bahwa masalah yang terjadi bukan sekadar kesalahan individu, melainkan kegagalan sistemik yang harus segera dibenahi—bukan diributkan.
“Forum Khawatir Kasus Ini Jadi Ajang Saling Menjatuhkan!”
Majid menegaskan bahwa Forum sangat khawatir melihat arah polemik yang berkembang. Alih-alih mencari solusi, sebagian pihak justru mulai menjadikan tragedi ini sebagai panggung untuk saling menjatuhkan, baik antar-oknum, antar-instansi, maupun antara masyarakat dan tenaga kesehatan.
“Jika kasus ini hanya dijadikan alat saling serang, maka yang rusak adalah kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan. Dan itu jauh lebih berbahaya.”
Forum mendesak semua pihak menghentikan drama dan fokus pada pembenahan fundamental.
Puskesmas Tetap Melayani Meski Ada Pertandingan – Buktinya Tenaga Medis Tetap Standby
Majid menegaskan satu fakta penting yang sering hilang dalam perdebatan publik:
“Sekalipun ada pertandingan dalam rangka semarak HKN, Puskesmas Sipatana TETAP melayani. Perawat tetap ada. Dokter jaga tetap ada. Tenaga medis lainnya tetap stanby. Artinya, pelayanan tidak pernah ditutup.”
Forum menekankan bahwa sebagian petugas memang terlibat kegiatan eksternal, tetapi struktur pelayanan inti tetap berjalan. Itu sebabnya masalah utama bukan soal pertandingan, melainkan: koordinasi yang kurang tegas, alur komunikasi yang tidak jelas, serta kesalahan manajerial dalam mengantisipasi permintaan ambulans secara cepat.
Majid menegaskan:
“Jangan sampai masyarakat diberikan gambaran seolah seluruh Puskesmas kosong hanya karena pertandingan. Itu tidak benar.”
Namun, ia tetap menegur keras:
“Fakta bahwa pelayanan tetap buka bukan pembenar. Sistem tetap harus memastikan ambulans dan petugas kunci selalu siaga penuh.”
Kelalaian Struktural: Ini Bukan Salah Satu Orang , Ini Kegagalan Sistem
Kajian Forum menunjukkan bahwa respons ambulans lambat, komunikasi tidak tuntas, SOP tidak dipahami secara menyeluruh, dan koordinasi internal tidak berjalan sebagaimana mestinya
Majid menyebut masalah ini sebagai kelalaian struktural, bukan kesalahan perorangan.
“Saya tegaskan: ini bukan salah satu sopir, bukan salah satu Kapus. Ini kesalahan sistem yang harus dibenahi.”
Minimnya Sosialisasi PSC: Kesalahan Fundamental Pemerintah
Forum juga menyoroti minimnya edukasi mengenai PSC 119, yang seharusnya menjadi kanal resmi penanganan gawat darurat.
Masyarakat tidak tahu harus menghubungi siapa saat darurat.
Dan menurut Majid:
“Ketidaktahuan masyarakat soal PSC adalah kegagalan pemerintah dalam sosialisasi. Jangan menyalahkan warga karena sistem komunikasi yang tidak pernah dibangun.”
“Berhenti Bertikai, Mulai Perbaiki!”
Majid mengakhiri dengan seruan tegas:
“Tragedi ini tidak boleh jadi alat untuk menjatuhkan siapa pun. Yang harus jatuh adalah sistem yang lemah, bukan orangnya.”
Forum menuntut evaluasi total seluruh mekanisme Puskesmas, SOP kedaruratan yang lebih tegas, peningkatan kesiapsiagaan ambulans, penghentian penugasan seremonial yang mengganggu pelayanan, dan sosialisasi besar-besaran PSC 119.
“Jika perbaikan tidak dilakukan sekarang, maka tragedi berikutnya hanya menunggu waktu. Dan itu adalah kegagalan kita semua.”






