Pengurus ILMIKI Nasional Periode 2023–2025 Layak Diberi Raport Merah

INFOPERAWAT.COM – Kepengurusan Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI) periode 2023–2025 dinilai mengalami krisis serius. Kritik keras datang dari Firgiyawan Mustaki, mantan Pengurus Harian Wilayah VI periode 2021–2023 yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Hubungan Luar. Ia menyebut pengurus nasional saat ini layak diberi raport merah lantaran gagal menjalankan tugas dan fungsi organisasi sebagaimana amanat konstitusi.

Dalam keterangannya, Firgiyawan menilai ILMIKI periode 2023–2025 tidak hanya lemah dalam tata kelola, tetapi juga kehilangan arah perjuangan. “Kongres yang seharusnya menjadi forum tertinggi untuk melahirkan gagasan dan arah perjuangan organisasi, justru dicederai oleh praktik pembungkaman, tata kelola yang buruk, hingga kegagalan struktural dalam tubuh kepengurusan,” tegasnya.

Menurutnya, ILMIKI Nasional telah gagal menjaga marwah organisasi. Fakta di lapangan menunjukkan fungsi advokasi yang seharusnya menjadi ruh perjuangan mahasiswa keperawatan justru diabaikan. Selain itu, tata kelola organisasi yang tidak transparan semakin mempertebal kekecewaan kader di berbagai daerah.

“Alih-alih menjadi wadah perjuangan, ILMIKI hari ini justru menunjukkan wajah yang otoriter, anti kritik, dan tertutup. Kepemimpinan seperti ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat demokrasi yang selama ini menjadi fondasi gerakan mahasiswa,” kata Firgiyawan.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kepengurusan nasional periode ini tengah menghadapi krisis kepemimpinan yang akut. Tidak ada kejelasan arah gerak, tidak ada transparansi dalam pengambilan keputusan, dan tidak ada ruang bagi kader untuk menyampaikan aspirasi. Kondisi ini, menurutnya, berbahaya karena akan menjerumuskan organisasi pada stagnasi bahkan kehancuran.

“ILMIKI bukan milik segelintir orang. ILMIKI adalah rumah besar mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia. Jika pengurus nasional abai terhadap mandat dan hanya sibuk menjaga kepentingan tertentu, maka organisasi ini akan ditinggalkan oleh kadernya sendiri,” kritiknya tajam.

Di akhir pernyataannya, Firgiyawan menyerukan agar ILMIKI segera kembali pada khitah perjuangannya: inklusif, terbuka, profesional, dan benar-benar hadir nyata untuk menjawab kebutuhan mahasiswa keperawatan.

“Kami tidak butuh ILMIKI yang hanya besar secara nama tetapi hampa secara fungsi. Kami ingin ILMIKI yang progresif, yang berdiri di garis depan perjuangan mahasiswa, dan yang menjaga marwah profesi keperawatan. Jika kepemimpinan sekarang tidak berubah, maka sejarah akan mencatat periode ini sebagai periode kelam ILMIKI,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *